Integrasi Nilai-Nilai Filsafat Ilmu untuk Penguatan Literasi dan Berpikir Kritis di Kalangan Generasi Z

Main Article Content

Daniel Daniel
Muhammad Syukur

Abstract

This research aims to determine the role of philosophical values ​​of science in strengthening the literacy and critical thinking of Generation Z. This qualitative research uses a phenomenological approach. Data was collected through observation, interviews and documentation, and tested for validity using time and content triangulation. The research results show that integrating the values ​​of the philosophy of science can: 1) Strengthen Generation Z literacy through understanding basic concepts of the philosophy of science, improving information analysis skills, and learning evaluation; 2) Improve critical thinking skills through improving test results, reflective-analytic thinking patterns, and rational and structured decision making. Data is analyzed through condensation, presentation and drawing conclusions.

Article Details

How to Cite
Daniel, D., & Syukur, M. (2025). Integrasi Nilai-Nilai Filsafat Ilmu untuk Penguatan Literasi dan Berpikir Kritis di Kalangan Generasi Z. Journal on Education, 7(2), 9831-9837. https://doi.org/10.31004/joe.v7i2.7698
Section
Articles

References

Chinn, CA, & Brewer, WF (1993). Peran Data Anomali dalam Akuisisi Pengetahuan: Kerangka Teoritis dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sains. Tinjauan Penelitian Pendidikan, 63(1), 1–49.
Dewey, J. (1933). Bagaimana Kita Berpikir: Pernyataan Ulang tentang Hubungan Pemikiran Reflektif dengan Proses Pendidikan. DC Heath.
Ennis, RH (2011). Hakikat Berpikir Kritis: Garis Besar tentang Disposisi dan Kemampuan Berpikir Kritis. Universitas Illinois. Diener , E. (2000). Kesejahteraan subjektif: Ilmu tentang kebahagiaan dan usulan untuk indeks nasional. Psikolog Amerika . https://doi.org/10.1037/0003-066X.55.1.34
Fitriani , R. (2022). “Pengaruh Pendekatan Berbasis Filsafat Ilmu terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.” Jurnal Pendidikan Indonesia, 11(2), 134–145.
Fosnot , CT, & Perry, RS (2005). Konstruktivisme: Teori psikologis tentang pembelajaran. Dalam CT Fosnot (Ed.), Konstruktivisme: Teori, perspektif, dan praktik (hlm. 8–33). Teachers College Press.
Jenkins, H. (2006). Budaya Konvergensi: Tempat Bertabrakannya Media Lama dan Baru. NYU Press.
Kementerian Komunikasi dan Informasi. (2022). Laporan Hoax dan Literasi Digital. Jakarta : Kominfo .
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2021). Laporan Evaluasi Kurikulum Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kominfo . (2022). “Statistik Hoax di Indonesia: Tantangan Literasi Digital.” Buletin Komunikasi Digital, 5(3), 24–32.
Kuhn, TS (1970). Struktur Revolusi Ilmiah. Pers Universitas Chicago.
Lipman , M. (2003). Berpikir dalam pendidikan (Vol. 304). Pers Universitas Cambridge.
Lestari, S., & Wahyuni , N. (2021). “Literasi Informasi dan Tantangan Era Digital: Perspektif Pendidikan di Indonesia.” Jurnal Literasi Digital, 3(1), 45–58.
Lim, S. (2020). Berpikir Kritis di Era Media Digital: Tantangan Misinformasi dan Berita Palsu. Education Media International, 57(1), 1–15.
Ofcom. (2021). Anak-anak dan Orang Tua: Laporan Penggunaan dan Sikap Media. Kantor Komunikasi Inggris.
Bahasa Indonesia: OECD. (2019). Hasil PISA 2018. Paris: OECD Publishing.
Popper, K. (1963). Dugaan dan Sanggahan: Pertumbuhan Pengetahuan Ilmiah. Routledge .
Paul, R., & Elder, L. (2013). Berpikir Kritis: Alat untuk Mengendalikan Kehidupan Profesional dan Pribadi Anda. Pearson.
Suryadi , E. (2020). “Integrasi Nilai-Nilai Filsafat Sains dalam Pendidikan Karakter Generasi Z.” Jurnal Filsafat dan Pendidikan Karakter, 8(4), 78–91.
Kami Bersosialisasi. (2023). Laporan Tinjauan Global Digital 2023. New York: Kami Bersosialisasi.
Zagzebski , LT (2001). Keutamaan Pikiran: Sebuah Kajian tentang Hakikat Keutamaan dan Landasan Etika Pengetahuan. Cambridge University Press.