Kemiskinan Pada Gelandangan Dan Pengemis (Gepeng) Diperkotaan: Perspektif Teori Habitus Oleh Pierre Bourdieu
Main Article Content
Abstract
The poverty that is scattered in Indonesia's big cities is a complex and worrying social problem. This article uses the habitus theory approach by Pierre Bourdieu to understand the causes and socio-economic implications of this phenomenon. Habitus theory explains how individuals form their patterns of thinking, attitudes and behavior through social and environmental interactions. Poverty and socio-economic inequality are the main factors that influence the formation of individual habits that drive them to become beggars. The social and economic implications of sprawl include social inequality, impacts on health and welfare, and disruption to community safety and comfort. By understanding the relationship between habitus and the phenomenon of sprawl, this article suggests a holistic approach in overcoming it, including efforts to improve access to basic services, economic empowerment, community awareness campaigns, and collaboration between government, non-governmental organizations and the community. Further research is needed to develop more effective strategies to overcome sprawl and improve community welfare in large cities
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Firdaus, W. , H. R. , & R. R. (2018). ANALISIS KRITIS IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL PENANGANAN GELANDANGAN PENGEMIS (GEPENG) OLEH DINAS SOSIAL KOTA SERANG (Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Pencegahan, Pemberantasan Dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat) . Firdaus, W., Handayani, R., & Riswanda, R.
Kesuma, K. I., & Zul, M. (2014). Implementasi kebijakan peraturan daerah nomor 4 tahun 2008 tentang penanganan gelandangan dan pengemis di kota medan pada dinas kesejahteraan sosial provinsi sumatera utara. Jurnal Administrasi Publik (Public Administration Journal), 4(1), 71–85.
Kesuma, U., & Hidayat, A. W. (2020). Pemikiran Thomas S. Kuhn Teori Revolusi Paradigma. Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, 166–187.
Kusuma, B. M. A. (2018). Melawan Budaya Kemiskinan: Strategi Implementasi Perda Penanganan Gepeng di Daerah Istimewa Yogyakarta. WELFARE: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 1(1), 13–30.
Mahdiyah, N. (2023). STUDI LITERATUR KEBUDAYAAN KEMISKINAN PADA PENGEMIS DI PERKOTAAN. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(1), 47–55.
Maifizar, A. (2018). Karakteristik Dan Fenomena Kemiskinan Keluarga Miskin Pedesaan Di Aceh. Community: Pengawas Dinamika Sosial, 2(3).
Nurfatiha, A. E., Nugraheni, D. T., Febriana, R. L. N., & Miftadira, R. (2024). Evaluasi penerapan konsep forest city dalam pembangunan berkelanjutan lokasi calon ibu kota negara Indonesia. Journal of Placemaking and Streetscape Design, 1(2).
Palikhah, N. (2016). Konsep kemiskinan kultural. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 15(30), 1–17.
Pangestuty, F. W., & Prasetyia, F. (2021). Ekonomi Pembangunan: Kajian Teoretis dan Studi Kasus. Universitas Brawijaya Press.
Prayitno, U. S. (2019). Revolusi mental dalam perspektif budaya Jawa: Analisis melalui pemikiran Pierre Bourdieu. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 8(2), 223–234.
Saragih, O. K. (2022). Kajian Kritis Oscar Lewis terhadap Pendidikan, Pola Asuh dan Kemiskinan Kebudayaan Studi Kasus Profil Kehidupan Pengemis Ibu Nurul Aini di Masjid Raya Al-Mashun Medan. Jurnal Kewarganegaraan, 6(4), 7402–7408.
Sari, Y. M., & Sa’roni, C. (2020). Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Ketimpangan Pendapatan, dan Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Selatan. JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Pembangunan, 3(2), 570–584.
SYIFA, S. (2024). ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP RECIDIVE ANAK PELAKU KEJAHATAN (Studi Kasus di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandar Lampung).