Tradisi Pernikahan Nyandung Watang di Desa Bambe Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik

Main Article Content

Dian Purwanti
I Wayan Arsana

Abstract

Tradition refers to longstanding customs inherited within a society that are still actively practiced. It typically encompasses old values, norms, and customs upheld by specific groups within a region. A descriptive qualitative research approach was employed to gather data on the Nyandung Watang marriage tradition in Bambe Village, Driyorejo District, Gresik Regency. Data collection methods included observation, interviews, and documentation. Findings revealed a shift in the Nyandung Watang tradition, particularly when it coincides with the passing of a grandfather, grandmother, or other family members of the bride or groom. This alteration in tradition reflects the influence of contemporary developments and changing societal knowledge. Presently, the Nyandung Watang wedding tradition involves presenting staple foods, processed items, kitchen utensils, and spices to the bereaved family as a gesture of respect.

Article Details

How to Cite
Purwanti, D., & Arsana, I. W. (2024). Tradisi Pernikahan Nyandung Watang di Desa Bambe Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik. Journal on Education, 7(1), 1614-1620. https://doi.org/10.31004/joe.v7i1.6675
Section
Articles

References

Achmadi, A. & Narbuko, C. (2016). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Ghozali, M. I. (2012). Larangan Menikah pada Dino Geblak Tiyang Sepuh di Masyarakat Kampung Sanggrahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Dalam Prespektif Hukum Islam. Skripsi. Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta.
Hidayat, F. (2014). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Adat Penundaan Pernikahan Akibat Meninggal Salah Satu Anggota Keluarga (Studi Kasus Di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang). Skripsi. Fakultas Syari’ah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta: Yogyakarta
Indrayanto, M. A. (2021). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Perkawinan Kerubuhan Gunung Di Desa Trijaya Kecamatan Penawartama Kabupaten Tulang Bawang. Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Raden Intan: Lampung.
Maulana, S. (2022). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Adat Penundaan Perkawinan Akibat Meninggalnya Salah Satu Orang Tua. Skripsi. Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto.
Muhaimin. (2001). Islam dalam Bingkai Budaya Lokal; Potret dari Cirebon. Jakarta: Logos. hal. 153.
Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara RI Tahun 2019 Nomor 186, Tambahan Lembaran RI Nomor 6401. Sekretariat Negara. Jakarta.
Sugiyono. 2019. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Utami, M. D. I. (2022). Tradisi Nyandung Watang Dalam Pernikahan Perspekif Maqashid Al-Syari’ah (Studi Kasus Di Desa Mulung). Skripsi. Fakultas Syariah IAIN Kediri: Kediri.