Evaluasi Kesesuaian Data Satelit Global Precipitation Measurement (GPM) terhadap Stasiun Curah Hujan Disekitar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Kabupaten Penajam Paser Utara

Main Article Content

Ulin Nurul 'Aini
M Bagus Adityawan
Adi Prasetyo
Faradinda Prabandini
Rizaldi Wisnu Nugroho
Elkha Fathur Anugrah Madjodjo

Abstract

Pada tanggal 26 Agustus 2019, Bapak Presiden Indonesia, Ir. H. Joko Widodo menyampaikan pernyataan resmi perihal Pemindahan Ibukota Indonesia yang baru. Dikatakan bahwa sebutan Ibu Kota Negara Baru yaitu Ibu Kota Nusantara yang terbagi kedalam beberapa Kawasan. Menurut Perpres No. 64 Tahun 2022 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2024, terdapat 2 (dua) kawasan inti yaitu Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan Kawasan Ibukota Negara (K-IKN). Pada wilayah KIPP banyak perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan. Namun pos curah hujan yang tersedia di lokasi pada umumnya sangat minim. Dalam mengatasi permasalahan tersebut dapat digunakan data hujan satelit GPM. Pos hujan yang berada di sekitar KIPP berjumlah 10 pos curah hujan. Data satelit GPM yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daily accumulate precipitation estimate-final run (GPM-3IMERGDF v06).


Hasil penelitian menunjukkan analisis dilakukan pada 6 pos curah hujan dikarenakan panjang data pos curah hujan yang lain kurang dari 3 tahun. Dari hasil korelasi bulanan, pos curah hujan BMKG Sepinggan memiliki korelasi paling tinggi yaitu 0,8. Kemudian dilakukan koreksi data harian didapatkan Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 0,64 %. Pada koreksi hujan harian maksimum tahunan (HHMT) didapatkan error sebelum dan sesudah koreksi 0,22 – 0,03. Berdasarkan hasil koreksi data GPM tersebut dengan pos hujan BMKG Sepinggan, data GPM tersebut memenuhi uji kualitas data dan dapat digunakan dalam analisis perhitungan hidrologi.

Article Details

How to Cite
’Aini, U., Adityawan, M., Prasetyo, A., Prabandini, F., Nugroho, R., & Madjodjo, E. (2024). Evaluasi Kesesuaian Data Satelit Global Precipitation Measurement (GPM) terhadap Stasiun Curah Hujan Disekitar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Kabupaten Penajam Paser Utara. Journal on Education, 6(2), 13438-13448. https://doi.org/10.31004/joe.v6i2.4997
Section
Articles

References

Bendungan, Balai. (2020). Petunjuk Teknis Perhitungan Debit Banjir. Tidak dipublikasikan.
Sosrodarsono, S. (1994). Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Jakarta: PT Pradya Paramita.
Stephen, S., Yudianto, D., Adidarma, W., & Fitriana, F. (2022). Studi Pemanfaatan Curah Hujan Bulanan Satelit GPM di Kawasan Bandung Raya dengan Validasi Silang Monte- Carlo. Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil (JRKMS), 31-40.
Tang, G., Zeng, Z., Long, D., Guo, X., Yong, B., Zhang, W., & Hong, Y. (2016). Statistical and Hydrological Comparisons between TRMM and GPM Level-3 Products over a Midlatitude Basin: Is Day-1 IMERG a Good Successor for TMPA 3B42V7? American Meteorological Society.
Tapiador, F. J. (2011). Global Precipitation Measurement: Methods, Datasets and Applications. Atmospheric Research.
Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.
UU No 3 Tahun 2022 Tentang Ibu Kota Negara . (2022).
Vernimmen, R. (2011). Evaluation and Bias Correction of Satellite Rainfall Data For Drought Monitoring in Indonesia. Hydrology and Earth System Sciences, 133-146.
Mamenun, M., Pawitan, H., & Sopaheluwakan, A. (2014). Validasi dan Koreksi data satelit TRMM pada tiga pola hujan di Indonesia. Jurnal Meteorologi dan Geofisika.
O, S., Foelsche, U., Kirchengast, G., Fushsberger, J., Tan, J., & Petersen, W. A. (2017). Evaluation og GPM IMERG Early, Late, and Final Rainfall Estimates with WegenerNet Gauge Data in Southest Austria . Hydrology and Earth System Sciences, 1-21.